Puasa kali ini saya berada di Kabupaten Solok, kurang lebih 4 jam perjalanan darat dari Padang, Sumatera Barat. Saya berangkat dari Jakarta menggunakan Lion Air. Pada awalnya kita bermaksud bertemu salah satu rekan yang berangkat dari Medan di Padang. Namun saat mendarat di Padang kita mendapat konfirmasi bahwa tim tersebut berangkatnya dari Jakarta juga namun sore harinya… huh menyebalkan sekali. Dan saat berbuka kita disambut hujan deras… deras sekali. Akhirnya kita baru bertemu rekan tersebut malam harinya… dan itupun malam sekali karena ternyata rekan tersebut sedang menjamu tamu dari Pariaman.

Tadinya sih ingin menginap di wisma yang dekat dengan lokasi, namun karena khawatir tidak ada makanan buka dan sahur akhirnya kita sepakat untuk menginap di Kota Solok, sekitar 30 menit dari lokasi. Harga hotelnya lumayan mahal dengan kualitas yang gak terlalu meyakinkan. Tidak diberikan handuk namun tersedia sajadah dan Al-Qur'an. Tak lupa pihak hotel memberikan sedikit makanan kecil untuk buka dan sahur. Kamar mandinya kurang terawat, airnya tidak bersih dan malam hari pun terganggu dengan lolongan anjing .. auuuuuuuuu.

Untuk makan buka dan sahur, kita biasanya membeli di pasar solok sekitar 5 menit menggunakan CakTor (Becak-Motor). Dan karena ini padang so pasti gudangnya restoran padang dan karenanya seluruh makanannya bersantan semua.. hwarakadah. Namun setelah mencoba kiri dan kanan, akhirnya kita mendapatkan warung langganan.

Untuk jalanan dan lingkungan sudah pasti tidak bisa dibandingkan dengan jakarta dan bogor. Tidak ada kemacetan angkot disini, namun ada tikungan maut yang menurut orang solok asli akan memakan korban setiap minggunya. Udara masih segar, dipagi hari kadang masih dapat melihat kabut… brrr… dingin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *