Yup.. inilah bayi pertama kami. Tentu bukan dalam artian bayi sebenarnya, karena bayi pertama kami yang sebenarnya Insya Allah akan lahir pada bulan Juli 2005, tapi ada barang utilitas pertama yang kami miliki bersama. Yamaha Mio 110cc 4stroke engine. Kami beli pada akhir Maret 2005 dan baru keluar stnk-nya pada pertengahan April 2005, itu juga melalui perjuangan panjang.

Wah, memang sangat melelahkan perjuangannya. Saat penerimaan motor terjadi insiden, dimana dealer meminta uang muka yang katanya belum dibayarkan. Tentu saja ibuku, yang akan menerima motor, kaget dan marah-marah karena yakin anaknya, yaitu saya, sudah membayar. Para petugas delivery bahkan menakuti-nakuti dengan perkataan harus menghubungi manajernya. Akhirnya ibuku berkomunikasi via telpon dengan manajernya, dan sang manajer menjelaskan bahwa ada masalah dengan sales yang menerima uang muka kami. Terang saja ibuku semakin marah.. dan berkata “Urusan internal disana jangan dibawa ke customer donk. Daripada begitu, sudah bawa kembali lagi saja”. Dan akhirnya motor tersebut dibawa kembali. Namun tidak berapa lama kemudian mereka kembali dan kali ini menyerahkan motornya… Huh… bukan dari tadi kek.

Sungguh itu dealer penjualnya sangat tiada professional. Saat pembelian, mereka menjanjikan bahwa stnk akan keluar dua minggu setelah motor diterima dan mereka akan memberi tahu kami saat stnk tersebut keluar. Tunggu punya tunggu, lewatlah dua minggu itu. Namun stnk tiada juga keluar, bahkan kami harus mencek terus setiap hari. Akhirnya karena kesal saya menggunakan nomor bohongan alias bodong dan kami tidak pernak mencek lagi karena yakin akan dihubungi balik ketika stnk selesai. Dan seminggu pun berlalu. Suatu hari istri iseng menelepon dan menanyakannya, ternyata stnk telah selesai dan sudah lama selesainya.. aduh, katanya mau dihubungi balik bila selesai.

Kami pun terburu-buru mengambilnya, karena si petugas stnk mengatakan bahwa jam 1 mereka sudah tutup sementara saat ini jam menunjukkan jam 12 siang. Dengan mengendarai Chuuning kami pun melaju kesana. Hiks.. sungguh malang di tengah jalan kami dicegat polisi.. deg-deg-an karena masih menggunakan nomor bodong. Dan sungguh beruntung sekali polisinya percaya bahwa kami hendak mengambil stnk… fiuhhh.

Di dealer, terjadi lagi hal yang mengecewakan… si petugas stnk sedang makan siang. Kami diterima oleh sales yang mengatakan untuk menunggu. Dan menunggulah kami.. sangat lama.. dalam keadaan haus. Ketika datang calon customer, dengan santainya si sales menyuguhi mereka minum.. huh.. begitu ya pada customer lama. Dan ketika petugas stnk datang dengan rombongannya pun, si sales tiada memberi tahu kami bahwa orang yang dicari telah datang. Hingga kami harus inisiatip sendiri mencarinya. Huh.. sungguh sangat mengesalkan… Akhirnya saya dan istri sepakat untuk tidak lagi menggunakan dealer AJM tersebut untuk urusan apapun.

2 Comments

Leave a Reply to EdiOtz Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *