Beberapa waktu lalu, buku ke-6 Harry Potter yang berjudul The Half-Blood Price telah keluar. Tak berapa lama kemudian saya akhirnya dapat membaca buku ini. Dan kembali saya diisi oleh beberapa kata yang familiar, seperti Pure Blood, Half-Blood dan Muggle. Sebagai informasi bagi yang tidak pernah membaca Harry Potter, komunitas Muggle dan Half-Blood adalah komunitas yang paling dibenci oleh para Pure-Blood pengikut Lord Voldemort, musuh Harry Potter. Kata-kata ini membuat saya merenung dan berpikir serta entah mengapa membuat saya teringat dengan keadaan pada dunia manusia sesungguhnya. Mungkin keadaan dunia inilah yang menjadi dasar inspirasi bagi J.K. Rowling sang pengarang.

Ketika Perang Dunia, Bangsa Jerman menganggap dirinya bangsa terunggul dan Yahudi adalah kaum yang harus dimusnahkan. Ring a Bell? Yup.. dalam hal ini Jerman adalah Pure-Blood sedangkan Yahudi adalah Muggle atau Half-Blood. Karena-nya, ketika itu, Yahudi sebagai Muggle atau Half-Blood diburu dan dibunuh oleh Bangsa Jerman.

Bagaimana dengan Indonesia? Pure-Blood mempunyai kata lain.. Pribumi. Sedangkan Muggle dan Half-Blood adalah Warga Keturunan. Di masa kekacauan 1998, Muggle dan Half-Blood Indonesia ini pun diburu oleh para “oknum” Pure-Blood. Hanya saja di Indonesia terjadi dualisme yang sangat mencolok, yaitu hanya Warga Keturunan Cina-lah yang dicap sebagai Muggle dan Half-Blood. Sedangkan Warga Keturunan lainnya, terutama keturunan Eropa, bahkan menempati posisi yang lebih terhormat dari Pure-Blood.

Allah menciptakan manusia ini berbangsa-bangsa dan berbeda-beda agar manusia menyadari kekuasaan Allah. Namun manusialah yang kemudian menjadikan perbedaan ini alasan untuk saling menghancurkan.

3 Comments

Leave a Reply to donie Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *