Ramai terdengar bahwa karyawan dan pensiunan PT. KAI akan melakukan mogok massal pada tanggal 8 Agustus 2005 kemarin. Lewat negosiasi panjang, memang akhirnya demo tersebut berhasil digagalkan.
Dari rumor yang terdengar di antara sesama pengguna kereta, karyawan PT. KAI sekarang sudah berubah menjadi karyawan BUMN. Alhasil hal ini juga meningkatkan gaji yang diperoleh mereka. Bahkan bisik-bisik itu menyiratkan bahwa untuk para kondektur saja sudah menjadi 2.5jt per bulan. Wah, suatu jumlah yang lumayan.
Hanya sayang, malam itu saya melihat para kondektur masih menerima selipan uang dari para pengguna kereta yang tidak membeli karcis alias “bayar di atas”. Kejadian tersebut semakin menguatkan pemahaman saya bahwa korupsi tidak bisa diberantas dengan hanya menaikkan gaji karena korupsi sudah menjadi “way of life”.

6 Comments

  1. kita tidak pernah tau sampai kapan korupsi ini akan hilang.karena korupsi ini telah ,enjadi tradisi atau budaya.karna dengan korupsi mereka menghalalkan segala cara dan untuk mendapatkan semuanya.

    tutu
  2. Kondisi yg memprihatinkan di ling. PT KAI, dalam pengangkatan jab. Msh menggunakan cara tradisional yg mengikuti unsur subyektif dr KASIOP dan WASI. Jadi siapapun karyawan bs punya jabatan asal bisa mengambil hati KASIOP, WASTEK, dan WASI. Tanpa peduli tg rendahnya pangkat dan masa kerja. Tak heran jika golongan II bs menjadi atasan kary. Gol. III. Cth masa seorang WKSB dijabat oleh kary. Gol II. Sementara ratusan golongan III B, dg masa kerja masih mjd pelaksana dg hrpn tak jelas utk jabatan kedepannya. Apa yg menjd nilai plus kary. Di PT. KAI, memiliki jabatan, bukan potensi SDM. KASIOP, WASTEK, + WASI dg mudah mengeluarkan SK utk mengangkat jabatan seorang karyawan yg bs menyenangkannya secara pribadi, baik itu berdasarkan yg mengangkat namanya atau kary. Yg pandai menjilat lebih cpt punya jabatan dan tentu sj disamping kary. PT KAI, juga hrs berkomitment dg isi kantong WASI, KASIOP + WASTEK. Yakni brp besar rekening yg mungkin bs disetor jk setelah diangkat nanti.

  3. Pt kai, gimana sih? Bener-2 gak adil, gak per, gak rasional! Masa wakil Kepala stasiu besar, dipegang oleh pegawai yg golongan pangkatnya masih II d? Sementara gol. III A/IIIB, masih banyak yg jd pelaksana. Kalau gak disungsebin tuh di Bag ctc.

  4. Makan tuh jabatan! Meski sakit dan mengerikan. Formasi adalah firaunmu. Tak peduli jiwa, tak peduli hati. Yang penting kekuasaan! Lihat aja wakil KS di sta Cikampek, jatinegara yg dijabat II D! Sementar banyak gol III B/III C di Ctc dan lainnya hanya jd bawahan. PT KAI memalukan tdk profesional, tdk prosedural. Sistim pengangkatan jabatannya pake hukum rimba. Ortodox, primitip. Tdk mengikuti repormasi dan tidak pair!

Leave a Reply to nenen Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *