Yamaha Mio Chuuning Kebanggan
Pada tanggal 22 April 2006 kemarin kami telah mengalami kecurian. Dan yang dicuri adalah Yamaha Mio Chuuning kesayangan dan kebanggaan keluarga kami. Alhamdulillah, dikarenakan Chuuning kami beli secara kredit maka secara otomatis mendapatkan fasilitas asuransi sehingga kerugian yang kami alami bisa ditekan.
Setelah semua proses pasca pencurian selesai, akhirnya saya bisa menuliskan semua kejadian yang berhubungan dengan pencurian Mio kami ini agar rekan-rekan dapat meningkatkan kewaspadaan serta bagaimana cara penanganan yang tepat dan cepat bila mengalami kejadian yang sama. Tulisan ini mengenai kehilangan Yamaha Mio kesayang kami ini akan saya tulis dalam tiga bagian blog terpisah, masing-masing sesuai porsinya. Bagian pertama akan membahas kronologis kehilangan, bagian kedua adalah mengenai prosedur pelaporan kehilangan ke polisi dan terakhir kali adalah mengenai asuransi dan leasing.

Kronologis
(Kronologis disusun secara sistematik menggunakan satuan jam)
FYI. Chuuning adalah nama dari Yamaha Mio Kuning kami.

[Jum’at 21 April 2006, Jam 21.00 – Jam 23.00]
Seperti biasa saya pulang dari ke rumah dengan menggunakan Chuuning dari stasiun. Perjalanan biasanya memakan waktu 10-15menit. Seperti biasa saat masuk ke halaman rumah saya memarkir Chuuning di teras samping rumah. Tidak lupa mengunci stang. Lalu kemudian menutup pintu gerbang halaman. Istri biasanya menyambut di pintu dan menyiapkan makan malam sementara itu saya mandi. Acara selanjutnya adalah makan malam sambil berbincang-bincang tentang kejadian hari ini. Dan dilanjutkan dengan nonton TV hingga pukul 23an. Karena sudah mulai mengantuk istri akhirnya memilih tidur terlebih dahulu setelah sebelumnya memindahkan Owdien, putri kami, ke kamar tidur depan posisinya tidak jauh dengan pagar depan rumah.

[Jum’at 21 April 2006, Jam 23.00]
Saya mulai main game Star Wars: Knight of the Old Republic 2 di Xbox.

[Sabtu 22 April 2006, Jam 01.00an]
Entah mengapa kantuk menyerang saya. Saat bermain beberapa kali saya terlelap antara 1 hingga 5 detik. Padahal biasanya saya sanggup main hingga pagi dan baru tidur setelah sholat subuh. Saya anggap mungkin karena kelelahan. Dikarenakan telah beberapa kali terlelap seperti itu, akhirnya saya memutuskan untuk tidur juga. Waktu menunjukkan kurang lebih pukul 01.30an.

[Sabtu 22 April 2006, Jam 05.30an]
Saya, istri dan anak bangun hampir bersamaan. Mata masih terasa berat namun saya anggap dikarenakan tidur agak terlambat. Langsung saya bergerak untuk solat subuh. Sementara istri membuka jendela-jendela rumah sambil menggendong Owdien, salah satunya adalah jendela ke teras tempat Chuuning berada. Setelah saya selesai sholat, gantian saya yang menggendong Owdien dan istri sholat.

[Sabtu 22 April 2006, Jam 06.00an]
Saya membawa Owdien untuk bermain di halaman rumah. Sementara istri sudah bulak-balik antara dapur dan ruang dalam. Dan sudah pasti kami melewati teras tempat Chuuning di parkir tadi malam.

[Sabtu 22 April 2006, Jam 06.30an]
Saat saya membawa masuk Owdien ke rumah barulah saya menyadari bahwa Chuuning sudah tidak ada di parkiran. Kaget dan panik saya berteriak.. mah mio gak ada. Istri juga kaget dan mengancam saya untuk tidak bercanda, namun saya tidak bercanda. Saya langsung berlari untuk memastikan bahwa tadi malam Chuuning saya kunci dan saya menemukan kuncinya. Lalu kemudian ke rumah paman yang berada di depan rumah (lihat denah TKP) dan saya melihat bahwa pintu gerbang tidak di selot. Saya menanyakan apakah paman mendengar atau melihat ada suatu kejadian tadi pagi. Ketika paman menjawab tidak tahu, saat itulah saya semakin sadar bahwa Mio Chuuning kami telah hilang dicuri. Ributlah semuanya, paman dan orang tua saya yang rumahnya berdekatan dengan kami. Segera saya dan istri mencari-cari dokumen leasing dan asuransi. Yah.. ada keuntungan juga kami membeli secara kredit… ya karena ada asuransi ini.

TKP Kehilangan Mio
Denah Tempat Kejadian Perkara (TKP)

Kesaksian
[Saksi I, Petugas Ronda]
Petugas ronda tadi malam segera dipanggil dan dari beliau diperoleh informasi bahwa setelah adzan subuh dia masih melihat bahwa motor tersebut ada. Berarti kejadian kurang lebih setelah jam 4.30 hingga 5.30. Sungguh berani pencurinya, karena waktunya sangat pendek sekali. Namun pencurinya sepertinya sudah paham bahwa biasanya setelah subuh, petugas ronda sudah terlalu capek dan akan pulang ke rumah hingga aman bagi mereka untuk melakukan aksinya.

[Saksi II, Orang Tua]
Dari informasi orang tua juga diperoleh keterangan bahwa adik saya tadi malam tidak bisa tidur karena kepanasan. Bahkan dia marah-marah karena tidak bisa tidur tersebut berhubung esoknya (yaitu sabtu saat kejadian) dia akan menghadapi ujian. Ibu saya sendiri merasakan rasa kepanasan tersebut. Dan kemudian ibu saya mendengar suara “GABRUK” seperti sesuatu jatuh sekitar waktu kejadian. Beliau mengira bahwa suara tersebut datang dari rumah paman, perkiraannya mungkin bibi saya sedang melakukan sesuatu di dapur, sehingga beliau tidak curiga dan memeriksa asal suara itu sebenarnya.

[Saksi III, Bibi/Tante]
Bibi yang tinggal di depan rumah juga agak terganggu tidurnya karena kepanasan. Sehingga saat waktu kejadian juga bangun dan juga mendengar suara “GABRUK” tersebut. Namun beliau juga mengira bahwa suara tersebut datangnya dari rumah orang tua saya sehingga tidak curiga.

Asumsi dan Pendugaan
Dari cerita saksi dan keadaan kami sendiri, ada dugaan pencuri-pencuri tersebut (diduga pencuri-nya tidak mungkin 1 orang) menggunakan semacam ilmu sirep. Kami yang berada di rumah menjadi benar-benar tertidur pulas sementara orang-orang di sekeliling rumah mengalami efek kepanasan, efek samping bila ada ilmu seperti itu. Dari informasi rekan pemilik warnet, beliau bercerita bahwa ilmu sirep seperti itu pernah dilakukan terhadap sebuah kos-kosan IPB di dermaga dan mereka berhasil membawa kabur tiga buah motor. Salah satu caranya adalah dengan melempar tanah kuburan ke atap rumah. Wallahualam.
Dugaan lain adalah bahwa pencuri tersebut sudah lama mengincar dan mensurvey keadaan rumah. Sehingga mereka sangat berani melakukan pencurian di TKP yang begitu sukar (lihat denah TKP)
Bunyi “Gubrak” diperkirakan adalah bunyi motor saat diangkat dari halaman rumah ke jalan gang. Halaman rumah berposisi agak rendah 20cm dari jalan gang. Kemungkinan para pencuri itu kehilangan keseimbangan dan motor menabrak pagar hingga berbunyi demikian keras.

Penyelesaian
Yang pertama harus dilakukan adalah melakukan cross-check dengan perusahaan pembiayaan (leasing). Kemudian tidak lupa melakukan pelaporan ke Polisi dan terakhir mengurus asuransi (bila ada). Proses ini akan saya ceritakan lebih lanjut pada bagian II dan bagian III dari kisah kehilangan Chuuning ini.

12 Comments

  1. Turut duka cita. Itu Mionya cuma dikunci stang ya, pdhl discbrake jg bisa dikunci jg. Gw pribadi gak berani ninggalin rodadua di open air gitu , apalagi pagernya gak tinggi/gak berkawatduri/gak runcing2.
    Ya udah, sabar aja ya Don, mudah2an kejadian ini dpt menjauhkan loe dari musibah yg lebih besar dan mendekatkan loe ke rezeki yg lebih diridhoi 🙂

    ef-D
  2. bro…
    ikut prihatin dan buat gw jadi harus lebih mawas..sebab gw juga puna mio blue lagoon…kayaknya gw mulai sayang…
    kejadian yg dialami lo membuat kita harus waspada terhadap kemungkinan kecurian…
    gak boleh males pake kunci cadangan..
    biasanya kalo parkir gw suka abaikan kunci cadangan…
    apa ada kunci swastika buat mio.. ampuh gak ya untuk mencegah?..di mana yg jual?
    salam

  3. Pingback: donie

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *