Lain dari biasanya, Gunung Batu Bogor kali ini macet mulai dari pagi sampai dengan siang hari. Daerah Gunung Batu Bogor memang selalu tidak lepas dari kemacetan setiap harinya. Biasanya titik kemacetan utama di daerah Gunung Batu Bogor adalah Pasar Gunung Batu. Titik kemacetan kedua adalah pertigaan Ciomas-GunungBatu-TanjakanSarijan. Dan titik kemacetan ketiga adalah pertigaan Ciomas-PasirKuda.

Di titik kemacetan utama, jadwal macet biasanya dimulai dari jam 8 pagi hingga sebelum jam 12. Tidak pernah melebih dari itu. Kemacetan biasanya disebabkan oleh Angkot yg mengetem di sekitar posisi pintu keluar Pasar serta pergerakan kendaraan yg keluar masuk pasar. Namun yang paling signifikan adalah faktor angkot.
Pada titik kemacetan kedua, penyebab utamanya adalah… tidak adanya lampu lalu lintas. Ditambah dengan posisi tengah pertigaan yg menjadi tempat mengetem angkot… angkot lagi :D. Arus kendaraan yang dari arah Gunung Batu menuju Ciomas-lah yang menurut saya paling mengganggu karena akan memotong arus dari Tanjakan Sarijan ke Gunung Batu… yang merupakan arus terbesar. Biasanya ini kemudian menyebabkan penumpukan di jalur ini. Penumpukan ini berakibat ke penumpukan arus dari Ciomas ke Tanjakan Sarijan. Bisa disebut sebagai efek domino… sehingga timbullah kemacetan panjang yang biasanya terjadi setiap hari di sore menjelang maghrib. Selepas dari maghrib biasanya lalu lintas kembali normal.
Di titik kemacetan ketiga, kembali penyebabnya adalah tidak adanya lampu lalu lintas. Entah ada tapi kemudian dimatikan oleh para ‘polisi cepek’… karena di titik kemacetan kedua itu dulu pernah ada. Arus yang menurut saya sangat berpengaruh adalah arus dari Pasir-Kuda menuju GunungBatu yang memotong arus paling besar yaitu arus dari Ciomas ke GunungBatu. Faktor lainnya adalah adanya tempat mengetem bagi bemo, yang merupakan angkutan menuju Pasir Kuda, dan angkot Ciomas. Kemacetan akibat pengeteman ini sempat berkurang setelah badan jalan dilebarkan… namun masih saja sering terjadi kemacetan terutama di pagi hari.
So… memang sudah waktunya angkot-angkot tersebut ditertibkan. Terutama mengenai kebiasaan mereka mengetem sembarang. Namun ada hal lucu yang saya tangkap dari ini.. ternyata Angkot Ciomas itu tidak pernah menyentuh terminal angkutan yang manapun. Sepertinya ini yang menjelaskan mengapa di jalur tertentu saya menemukan pos penarikan retribusi angkot.

2 Comments

Leave a Reply to Dodol Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *