Paket Fedex
Meng-import barang elektronik ke Malaysia itu ternyata gampang-gampang susah. Gampang-nya adalah karena semua prosedur jelas, namun biaya dan waktu yang harus kita korbankan untuk mengurusnya itu yang kadangkala jadi pertanyaan.
Principal di Eropa mengirimkan beberapa mobile phones ke kantor di Malaysia untuk keperluan testing dan pengembangan produk dengan menggunakan Fedex Priority. Dalam 2 hari kiriman tersebut telah sampai di KLIA, namun ternyata ditahan oleh Customs dan untuk mengeluarkannya saya memerlukan sebuah dokumen “Import Permit” dari lembaga yang bernama Sirim.

Browse sana-sini dan juga telepon langsung ke petugas di Sirim, akhirnya saya memperoleh informasi yang cukup. Ternyata semua barang elektronik yang dibawa masuk ke Malaysia harus memiliki ijin dari Sirim, bahkan saya perhatikan di stop kontak di rumah ada stiker semacam stiker cukai bertuliskan Sirim. Nah setiap ijin tentu ada biayanya dong dan biaya untuk Import Permit bagi mobile phones berkisar antara RM200 hingga RM300. Dan ini belum termasuk pajak atas barang tersebut.
Karena keterbatasan waktu, akhirnya saya minta kepada Fedex agar dicarikan agen (kalau di Indonesia nama kerennya CALO) untuk menguruskan hingga paket tersebut keluar dari Customs. Dan dari sang agen saya dapat kabar buruk berikutnya yaitu ternyata Sirim menetapkan bahwa paket saya adalah untuk urusan perusahaan (karena tertulis penggunaannya untuk keperluan testing pengembangan software) sehingga dikenakan biaya 10x dari biaya Import Permit pribadi atau bisa menjadi antara RM2000 hingga RM3000. Gilak, ini seh lebih mahal biaya dari harga mobile phones-nya ini seh.
Akhirnya saya putuskan untuk me-return paket tersebut bila hal itu terjadi. Namun Fedex berbaik hati untuk merubah dokumen pengiriman sehingga menjadi pribadi. Dan paket-pun akhirnya diterima dengan dikenakan biaya total sekitar RM500 (sudah termasuk biaya Sirim, Tax dan Agen).

Hmmm… Mungkin acuan import barang di Bea dan Cukai Indonesia pun sudah ada hanya dibuat agar orang-orang awam seperti saya tidak mengetahui-nya agar oknum petugas bisa menerapkan biaya siluman saat hendak mengeluarkan paket barang dari Bea dan Cukai Indonesia.

Moral Cerita:

  • Bila bisa bawa secara Hand Carry, akan lebih mudah dan murah
  • Bila terpaksa harus melalui paket, pastikan alamat pengiriman dan tujuan penggunaan adalah untuk keperluan pribadi walaupun itu adalah barang kantor
  • Urus Import Permit terlebih dahulu di Sirim sebelum barang datang
  • Bersiap-siaplah untuk bulak-balik ke Sirim dan KLIA bilamana anda berniat menghemat biaya agen
  • Lebih baik beli barang elektronik di pasar lokal kecuali setelah menghitung segala biaya (S/H, Tax, Sirim) dan tetap lebih murah bila mendatangkan dari luar Malaysia

One comment

  1. Salam bro,

    tengah cari info pasal permit import sirim, terjumpe bro punye website.. 🙂

    memang leceh bro SIRIM dan kastam ni…saya tengah import samsung galaxy tab dari hongkong sekarang pun masih terpakse call sirim, kastam dan sana sini ..

    tapi pengalama bro , itu yang mahal..
    ada masa pegilah laman web saya

    salam persahabatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *