Acer Ferrari One adalah notebook Acer ke-6 yang saya beli baik untuk diri saya sendiri maupun untuk rekan dan keluarga. Notebook ini merupakan notebook Acer terbaru yang saya beli setelah Acer Aspire 4530 tahun lalu. Ferrari One saya belikan untuk istri saya yang hendak melungsurkan Sony Vaio TR2A-nya.

Persyaratan dari istri saya sangat mudah: kecil, ringan namun cukup powerful. Dari persyaratan tersebut, saya sebenarnya memutuskan untuk membeli Dell Inspiron 11z. Namun saat berkunjung ke PC Fair 2009 (III) di KLCC sabtu kemarin (7 Desember 2009), istri agak kurang tertarik dengan Inspiron 11z, dan saat itulah kita melihat Acer Ferrari One 200 di booth salah satu vendor Acer. Dengan harga yang sama dengan 11z namun dengan build yang lebih elegan, akhirnya kami memutuskan untuk membawa satu unit Acer Ferrari One pulang.

Fitur

Acer Ferrari One memiliki yang hampir tidak jauh berbeda dengan Aspire 4530 lama saya :

– Genuine Windows® 7 Home Premium 64bit
– AMD Athlon 64 X2 L310 (1.2GHz, 1MB L2 cache) … Aspire 4530 menggunakan prosessor 2GHz
– AMD M780G Chipset
– LED LCD 11.6” (1366×768)
– ATi Radeon™HD 3200 (128MB up to 2GB HyperMemory) … akhirnya bukan nVidia.
– 4GB Memory
– 320GB HDD
– Bluetooth® 2.1+EDR (Enhanced Data Rate), Wifi 802.11b/g/n
– Acer Crystal Eye WebCam 
– ATI XGP™ connector, Multi-in-1 card reader, Three USB 2.0 ports, External display (VGA) port, Headphone/speaker/line-out jack with S/PDIF support, Microphone-in jack, Ethernet (RJ-45) port, DC-in jack for AC adapter

Express Card/PCMCIA Card, Firewire, serta Optical Drive tidak ditemukan di Ferrari One. Namun saya sendiri menggunakan USB External DVD Writer.

Build-nya sangat kokoh dan elegan namun ringan serta slim. Aspire 4530 atau Vostro 1400 saya terlihat sangat besar dan bulky bila disandingkan dengan Ferrari One. Bahkan Vaio TR2A istri saya terlihat sangat tebal dibandingkan dengan Ferrari One yang slim ini. Beberapa orang mungkin akan kurang tertarik dengan warna merah dari lid-nya yang sangat mencolok mata… namun saya pribadi tidak akan malu membawa Ferrari One nongkrong di Starbuck Cafe. Warna merah ini juga terdapat di seputar VGA Port dan LAN Port serta di sekitar tombol Power.

Yang membuat kaget adalah hampir tidak adanya tanda-tanda LCD tertekan ke dalam saat lid saya tekan dari belakang. LCD Aspire 4530 tertekan cukup dalam saat saya mencobanya dulu. Ini memberikan arti bahwa build dari Ferrari One jauh lebih kokoh daripada Aspire 4530 yang bulky.

LCD dapat terlihat cukup baik dari kiri maupun kanan dengan distorsi yang tidak terlalu berarti bagi saya. Brightness saat full bahkan lebih terang daripada Vostro 1400 saya.

Lampu indikator untuk WLAN, Battery, Power, dan Bluetooth berwarna biru sedangkan lampu indikator HDD, Numlock dan Capslock berwarna putih redup sementara Lampu indikator disekitar tombol Power berwarna merah.

Saat Ferrari One dinyalakan pertama kali, logo BIOS yang muncul adalah gambar mobil F1 dari tim Ferrari dan bukan logo Acer seperti biasa. Dan kita akan disambut bunyi mesin meraung saat pertama kali log on ke Windows 7.

Palm rest dari notebook yang biasanya penuh dengan sticker sekarang menjadi sangat minimalis.

Keyboard-nya sudah chiclet seperti kebanyakan keyboard Acer akhir-akhir ini. Namun dengan ukuran yang jauh lebih nyaman bila dibandingkan dengan netbook seperti Acer Aspire One (yang saya yakin dijadikan sebagai dasar pembuatan Acer Ferrari One ini).

Touchpad sudah mendukung Multi Gesture dan walaupun touchpad button terlihat hanya satu namun sebenarnya terdiri atas 2 button yang di desain seolah-olah satu.

Kompatibilitas

Acer Ferrari One sangat stabil bahkan bila bibandingkan dengan Acer Aspire 4530 yang cukup buggy saat pertama kali keluar. Entah karena dukungan Windows 7 atau karena para insinyur Acer sekarang ini jauh lebih siap ketimbang saat meluncurkan Aspire 4530 tahun lalu. Acer Empowering Technology, driver 64bit dan software-software Acer lainnya berjalan dengan baik tanpa masalah di notebook ini. Sungguh berbeda bila dibandingkan dengan support bagi Aspire 4530 dahulu.

Dan berkat ATi Radeon HD3200, notebook ini cukup mampu untuk menjalankan beberapa game seperti Fallout 3 dan Mass Effect. Namun perlu dicoba untuk lebih memastikannya.

Kesimpulan

Bila dibandingkan dengan netbook, maka notebook ini sungguh jauh diatas rata-rata. Namun harganya pun cukup berbeda jauh… hampir dua kali lipat. Namun bila dibandingkan dengan harga Aspire 4530 saya dahulu, maka harga Ferrari One ini sungguh sangat terjangkau.

Notebook ini juga menjawab keinginan saya untuk tidak lagi menggunakan nVidia karena sudah menggunakan ATi Radeon.

Dengan tampilan yang sungguh catchy serta performa yang tidak memalukan, maka notebook ini layak menempati posisi tersendiri dibandingkan kelas Aspire, TravelMate dan Timeline –nya Acer.

Dapat dikatakan bahwa Acer Ferrari One adalah notebook idaman saya pribadi selama ini… sleek, slim, small, enough power tapi dengan harga yang tidak membuat kantong jebol.

85 Comments

Leave a Reply to wahyu Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *