Kemarin, saat saya hendak ke kampus UI Salemba, dengan menumpang Kereta Pakuan. Perjalanan berlangsung nyaman, sungguh berbeda dengan kereta ekonomi yang biasa saya gunakan sehari-hari. Saya bahkan bisa tertidur.
Namun tiba-tiba kereta, saat kereta menanjak dari stasiun Manggarai menuju stasiun Cikini, kereta berhenti. Tidak berapa lama kemudian AC-pun mati. Panas mulai menyergap, karena tidak adanya aliran udara. Dalam keadaan mulai kepanasan, tiba-tiba pintu kereta terbuka. Sayapun mendekati pintu dan melihat kearah luar. Stasiun Cikini sudah dalam pandangan mata. Terlihat seseorang sedang mengobrol dengan masinis kereta. Dan karena posisi saya ada di 1 gerbong di belakang gerbong masinis, sayup-sayup terdengar bahwa listrik mati dari PLN-nya. Orang tersebut kemudian bergerak kebelakang dan sayapun bertanya ada kejadian apakah. Beliau kemudian menjelaskan bahwa kereta sama sekali tidak dapat bergerak karena aliran listrik dari PLN mati. Mendengar hal tersebut saya langsung mengambil keputusan untuk jalan ke stasiun Cikini, yah lagipula saya memang bermaksud turun di stasiun tersebut. Ternyata beberapa orang pun ikut.
Sampai di UI Salemba, ternyata di sana pun mati lampu. Kemudian saya memperoleh informasi bahwa listrik mati se-Jawa Bali. Mendengar informasi ini saya mengambil keputusan untuk pulang menggunakan bis.
Di Bogor sendiri sepanjang jalan saya perhatikan listrik memang mati. Sehingga saya mengambil kesimpulan bahwa di rumah juga. Dan ternyata memang mati 😀 Alhamdulillah sebelumnya istri pernah membeli lampu darurat, sehingga masalah mati lampu tidak terlampau bermasalah bagi Audina. Listrik sendiri akhirnya menyala pada kurang lebih pukul 9 malam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *