Packing – 6 April
Audi mau ikut papah
Setelah mendapat kepastian bahwa saya berangkat pada hari Sabtu tanggal 7 April dengan menggunakan pesawat Singapore Airlines, istri segera melakukan packing terhadap baju dan barang-barang lain yang diperlukan. Saya juga mewanti-wanti dengan istri agar tidak terlalu banyak membawa pakaian karena disana ada mesin cuci. Taklupa juga membawa mie instan, sambel sachet dan kecap sachet …. hehehe. Dan sesuai dengan info mengenai ketatnya pengamanan di bandara-bandara, tidak ada barang berbentuk botol atau cairan dan semuanya diusahakan masuk ke dalam koper. Dalam tas backpack hanya ada notebook, dokumen perjalanan, uang (rupiah dan pounds) serta tak lupa sweater dan longjohn.

Keberangkatan – 7 April 2007 17.05WIB
Audi nangis mau ditinggal papahnya atau karena gak dipedulikan mamahnya ya... hehe
Akhirnya hari keberangkatan tiba juga. Dengan diantar oleh orang tua serta istri dan anak, kami berangkat sejak jam 13.00 WIB dari Bogor. Perjalanan ke bandara Sukarno-Hatta ditempuh dalam waktu kurang lebih 1.5 jam. Sesampainya di Soekarno-Hatta, saya segera melakukan check in dan menyerahkan koper untuk masuk bagasi. Taklupa memesan agar tempat duduk saya dan Danur bersebelahan. Selesai check in saya segera keluar dan menemui keluarga. Seperti biasa Audi dengan aktifnya menjelajahi bandara. Dia berlari ke depan atau berlari menyusuri lorong panjang. Namun sejauh-jauhnya Audi berlari dia selalu melihat ke belakang apakah ada orang yang dikenalnya mengikuti dia dan bila dia melihat papah atau mamah atau pembantu kami mengikutinya maka sambil tertawa riang Audi biasanya akan berlari semakin jauh karena merasa aman. Untuk 15 menit berikutnya saya mendapat tugas mengekor Audi… sungguh melelahkan namun seru, duh kangen jadinya.
Pada pukul 16.30 setelah menyalami semuanya, memeluk papah dan mamah serta mencium istri dan Audi, saya masuk ke ruangan keberangkatan. Sempat terjadi drama karena Audi menangis, selidik punya selidik ternyata Audi menangis bukan karena mau ditinggal papahnya tapi karena mamahnya gak mau menggendong dia… hehehe.
Setelah membayar fiskal sebesar 1 juta dan melewati bagian custom saya dan Danur melewati jejeran toko duty-free untuk menyempatkan diri menikmati Airport Lounge dengan menggunakan kartu Garuda-Citibank saya karena Citibank Gold sekarang ternyata sudah tidak bisa digunakan untuk masuk ke dalam Lounge ini… huh, payah. Sebelumnya saya juga dapat informasi bahwa fasilitas Lounge ini hanya berlaku di Indonesia… huh, payah dua kali.

Jakarta-Singapore dalam 1.5Jam
Di dalam Boeing 777
Tak jauh dari pukul 17.05, kami mulai memasuki pesawat Boeing 777 milik Singapore Airlines. Saya dan danur mendapat posisi agak dibelakang dekat toilet. Setelah semua penumpang duduk dan pesawat siap berangkat, para pramugari kemudian membagikan handuk hangat basah. Lumayan untuk membasuh muka. Dan dimulailah perjalanan satu setengah jam menuju Singapore.
MonitorMakanan
Walaupun jarak pendek, namun fasilitas-nya cukup lengkap. Ada On-demand Video, Musik dan In-Flight Game. In-Flight Game berisi Nintendo Gameboy Pokemon dan Adventure. Sebelum sempat mengeksplorasi lebih jauh, makanan datang. Terdapat dua pilihan menu yaitu fried rice dan beef. Saya memilih beef setelah memastikan bahwa tidak ada kandungan tak halal disana. Lumayan enak.

Empat Jam di Singapore
Tepat pukul 18.40 WIB atau 19.40 waktu Singapore (Singapore lebih cepat 1 jam dari Jakarta), kami turun di Bandara Changi. Bandara yang lebih mirip mall menurut saya. Sesuai pesan dari petinggi di kantor, kami segera menyesuaikan jam kami. Disini kami menunggu kurang lebih 4 jam karena pesawat SQ-322 yang akan membawa kami ke London berangkat pukul 23.10. Kesempatan ini digunakan untuk melakukan eksplorasi Bandara ini, terutama saya memang berniat mencari tas backpack notebook dan jam tangan baru.
Taman Changi
Di tengah-tengah mall bandara ini, terdapat dua taman dengan tanaman buatan dan kolam. Cukup banyak orang yang bersantai di sekitarnya, bahkan ada yang tidur-tiduran. Bandara ini memang dibuat sangat nyaman untuk orang yang hendak transit namun menunggu cukup lama seperti saya. Jejeran toko-toko membentang di sekitar kedua taman itu. Taklupa fasilitas ibadah yang cukup nyaman. Disini saya sempat membeli konverter listrik dari Indonesia ke UK untuk keperluan notebook saya seharga SG$10 atau sekitar Rp60.000, doh… cukup mahal mengingat benda yang sama (namun beda kualitas) bisa dibeli dengan hanya Rp6.000 di Indonesia. Namun saya tidak memperoleh tas backpack dan jam tangan yang sesuai dengan keinginan saya disini. Saya juga sempat melihat seorang anak balita seumuran Audi yang sedang dikejar-kejar oleh Ibunya… walah ternyata yang setipe Audi itu ada juga yah… hehehe.

Singapore-London dalam 13,5jam
Sekitar pukul 22.20 waktu Singapore, kami segera memasuki ruangan keberangkatan dan harus melewati pemeriksaan yang sangat ketat. Notebook harus dinyalakan untuk memastikan bahwa itu bukan bomb. Beberapa orang melepas ikat pinggangnya demi kelancaran pemeriksaan, saya sendiri seh tidak menggunakan ikat pinggang karena sudah diperingatkan dari Indonesia.
Setelah menunggu cukup lama, tepat 22.50 penumpang dengan kursi roda, penumpang lansia dan penumpang yang membawa anak-anak dipersilahkan untuk memasuki pesawat terlebih dahulu dan barulah kami diijinkan untuk menaiki Boeing 747-400. Pada awalnya saya sangat bersemangat karen ini adalah pertama kalinya saya menggunakan pesawat berbadan lebar ini. Namun kemudian agak kecewa karena kondisinya sudah cukup menyedihkan dibandingkan Boeing 777 yang kami gunakan saat menuju Singapore tapi tetap saja kondisinya lebih baik daripada pesawat-pesawat yang digunakan oleh airline Indonesia… hehehe.
Penerbangan menuju London adalah penerbangan malam panjang, karena kondisi diluar pesawat selalu malam. Kami diberikan sepasang kaus kaki dan sikat gigi beserta odolnya. Di kursi pun sudah ada bantal dan selimut yang menghasilkan listrik statik saat bersentuhan dengan pakaian dan jeans saya yang percikannya semakin terlihat saat semua lampu kabin dimatikan. Kami diberi dua kali makan, Supper dan Breakfast dengan pilihan dua, yaitu Oriental Chicken dan Beef with pork dan kali ini kami memilih Oriental Chicken. Diantara kedua makan tersebut beberapa kali kami ditawari minuman. Dan tak lupa handuk kecil hangat diberikan saat pertama kali menaiki pesawat dan beberapa saat sebelum mendarat.
GPS Posisi Pesawat
Sepanjang penerbangan saya habiskan waktu untuk tidur dan nonton On-demand Video, sempat memainkan Nintendo-nya namun taklama karena bosan. Yang cukup menarik adalah adanya GPS yang menandakan posisi pesawat hingga arah pesawat menghadap. Dan juga informasi mengenai berapa kecepatan pesawat serta berapa lama lagi akan sampai ke tujuan. Sungguh informatif.

Finally, London
Tepat pukul 5.00GMT atau pukul 12.00 waktu Singapore atau pukul 11.00WIB, pesawat mendarat di Bandara Heathrow London. Setelah melewati custom yang memeriksa paspor dan surat undangan serta tiket pulang, kami segera menuju bagian pengambilan bagasi. Taklama menunggu akhirnya kami bisa ke bagian kedatangan pada pukul 6.00.

Menunggu Dijemput
Dingin segera menyergap takkala saya keluar dari bandara. Namun saya cukup beruntung karena datang setelah musim dingin lewat sehingga cuaca-nya terasa tak jauh berbeda dengan Puncak. Tunggu punya tunggu kok tidak ada penjemput ya. Setelah berkomunikasi akhirnya kami mengetahui telah terjadi insiden kesalahan penjemputan. Entah bagaimana, taksi yang sudah dipesan oleh perusahaan salah membawa orang. Setelah melakukan komunikasi beberapa kali akhirnya kami bertemu dengan penjemput kami pada pukul 8.50… setelah hampir 3 jam menunggu… capek deh. Sempat ngobrol sebentar dengan supir taksi yang berdarah pakistan namun akhirnya saya tertidur juga karena kelelahan.

Di Alpha Groove
Taksi terus berjalan melewati Westminster dan akhirnya menuju Docklands, tempat kantor berada. Taklama kemudian kami memasuki daerah Alpha Grove. Saya agak kaget melihatnya, karena daerah ini terlihat sangat sepi. Tidak tampak orang berlalu lalang, hanya tampak berjejer mobil di parkir di pinggir jalan. Walah, ini kota atau desa seh??? Namun disinilah saya harus tinggal untuk beberapa bulan ke depan. Better get used to it fast then.

11 Comments

  1. welcome to london ! hehe..

    btw; selanjutnya bisa juga coba emirates air, selain harganya lebih murah, makanannya juga terjamin halal.
    dan… makan melulu, sampai mules kekenyangan 😉

    kalau ingin kontak dengan orang indonesia disana, just let me know.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *