2015-09-10 06_36_06-iphone6s-gallery1-2015_m
Tanggal 10 September 2015 jam 1 pagi waktu Indonesia, dalam acara special Apple, akhirnya iPhone 6s dan 6s Plus diluncurkan. Tentunya beserta dengan beberapa peluncuran produk-produk terbaru Apple lainnya seperti iPad Pro. Fokus utama tentunya ke iPhone 6s dan 6s Plus yang merupakan produk unggulan Apple dan penyumbang keuntungan terbesar Apple selama ini. Apalagi semenjak peluncuran iPhone 6 dan 6 Plus tahun lalu yang berhasil membuat lawan-lawannya di kubu Android (ataupun kubu lainnya) terguncang terutama dari penjualan mereka.

And the may the Force Touch … eh maksudnya … 3DTouch be with you ternyata memang menjadi fitur andalan dari iPhone 6s ini. iPhone akan dapat mengukur seberapa dalam anda menekan layar (agak lebih enak didengar dibandingkan seberapa keras anda menekannya seperti di tulisan saya sebelumnya). Banyak pengaplikasian 3DTouch yang terpikir oleh saya. iPhone dapat menduga bahwa penggunanya sedang dalam mood berbeda ketika menggunakannya… misal agak dalam dalam keadaaan marah hohoho dan Siri kemudian bisa ngajak ngobrol untuk menenangkan anda… hahaha. Eh bisa gak ya, kurang tahu juga kalau belum sempat hands on atau malah deep review. Dan 3DTouch sudah ditanam dalam-dalam di OS terbarunya … iOS 9.

Untuk kamera, kamera belakang dari 8MP menjadi 12MP serta kamera depan dari 1.2MP menjadi 5MP dan dia menggunakan layar sebagai lampu flash. Ditambah dengan fitur Live Photos yang menyimpan foto dari sebelum dan sesudah kita mengabadikan sebuah kejadian. Dengan fitur ini kita bisa langsung merubah foto menjadi gambar bergerak dengan hanya satu sapuan jari. Fitur yang dahulu sempat digembar-gemborkan HTC di generasi pertama HTC One.

Dan… warna baru. Rose Gold atau merah keemasan. Tentunya bukan emas asli dong. Dan kalau melihat gambarnya seperti diatas bukan merupakan merah dangdut atau merah ngejreng. Bahkan lebih kearah merah elegan.

Di bagian dapur pacu, ada prosesor A9 yang pastinya lebih canggih dan cepat. Oh jangan lupakan penggunaan alumunium jenis baru yang katanya setara dengan kualitas alumunium yang digunakan oleh industri luar angkasa. Pasti ini untuk menghindari beberapa kasus bengkok seperti yang terjadi tahun lalu.

Terakhir… layak belikah? Menurut saya sih layak banget kalau ada dana nganggur.
Bagaimana dibandingkan dengan lapak sebelah yang punya layar bengkok? Bagi saya mah terus terang belum bisa melihat kegunaan real dari layar bengkok itu. Mungkin itu sebabnya Apple belum bergerak menuju kesana. Bahkan kayanya layar bengkok akan lebih terasa kegunaannya untuk ‘wearable devices’ kaya jam atau kacamata.
Dan, ingin sekali membelikannya untuk istri yang penggemar iPhone. Mudah-mudahan ada rejeki lebih. Aamiin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *