Kasus Ahmadiyah di Parung Bogor memang menyebabkan polemik berkepanjangan antara pejuang HAM serta Islam Liberal (apa pula ini) Jaringan Islam Liberal (JIL) dengan Islam Konservatif. Bahkan dalam suatu wawancara terhadap pihak liberal di suatu harian jumpa pers bersama Perhimpunan Pendidikan Demokrasi, pembicara pihak liberal Ulil Absar Abdala, tokoh JIL, sempat mengatai fatwa MUI tentang pelarangan Ahmadiyah adalah tindakan tolol dan konyol. Dzigh… tidak adakah kata yang lebih sopan lagi…
Namun menurut Pak Din Syamsudin dari MUI, fatwa MUI hanya melarang aliran Ahmadiyah yang menyimpang yaitu aliran yang mengakui pendirinya sebagai Nabi baru. Karena sudah jelas-jelas di Al-Quran dikatakan bahwa nabi terakhir adalah Nabi Muhammad SAW. Kalaupun ada, dan itu merupakan salah satu tanda-tanda akhir jaman, adalah kemunculan kembali Nabi Isa A.S.
Apakah Ahmadiyah bentuk lain dari musuh-musuh Islam yang ingin memporak porandakan Islam? Bila memang salah kaprah dari hal-hal dan aturan yang jelas tertulis di Al Quran dan Al Hadits, maka sudah sepatutnya Ahmadiyah dilarang. Gak perlu lah denger lagi pejuang HAM, kebebasan beragama dan lainnya. Suru mereka kelaut aja.

540 Comments

  1. “Once in the month of March 1905, because of shortage of earnings (he considered donations as earnings – Rashid) there was great difficulty in the expanses of Langerkhana (public kitchen) because guests were coming in abundance and in contrast monetary earnings were less, therefore prayers were made. I saw a dream on 5 March 1905 that one person who seemed like an angel came in front of me and put lot of money in my lap. I asked his name, he said no name. I said there must be some name. He said my name is Teechee Teechee…..” (Haqeeqat-ul-Wahi, Roohani Khazain vol.22 p.346)

    Nabi Lama
  2. “Questionable Rules And Conduct Of Ahmadiyya Canada”

    Ahmadiyya Canada’ letter addressed to one of the parties to a civil conflict being dealt with by their Qaza Board, is appended below.

    In this letter Ahmadiyya admin has informed the complainant that as a member of Ahmadiyya Jamaat, he cannot approach the Canadian civil courts for justice in the matter. Ahmadies are prohibited from taking their cases to the court and anyone violating these instructions is severely dealt with.

    This is horrible. No citizen of a civilized country can be denied the right to go to a court of law and seek justice regardless of which religion or cult he belongs to. Denying anyone this basic right is indeed a violation of the fundamental rights of that person. This also indicates that Ahmadiyya considers itself to be above the law and all moral codes.

    And what is this Qaza board that is advertised to be much superior to the court system? It is a bunch of semi-literate molvies who are trained and educated in only one thing: how to serve the Khalifa, his family and his cronies and how to make fools of common Ahmadies. They have absolutely no legal training and no idea of how a court works. The “justice” they dispense is based on what position parties hold in the Jamaat and what kind of connections and influence they have, (besides how well they can make the Qazi happy).

    As the facts stand, the party to whom this letter is addressed, complained against high-handed corrupt attitude of the Qazi, and requested that the case be transferred to some other person. The request was denied. The complainant decided to withdraw his consent to have his case decided by the Qazi. In punishment, he was expelled from the Jamaat and boycott orders were issued.

    Subsequently the case was decided with consent of both parties by a panel of arbitrators including Akber Choudhry and A.K. Shaikh. The arbitration was done in a matter of two days. This is a real slap in the face of Ahmadiyya Qaza system. It also shows that arrogance and high-handedness are not the only ways to settle disputes. Akber Choudhry and A.K. Shaikh did not wield any authority over the parties except their voluntary consent. If they could settle the matter to the satisfaction of both parties then why could Ahmadiyya Qaza not? The only answer is that those in Qaza Board are inapt bunch of idiots.

    source: http://ahmedi.org/2009/09/questionable-rules-and-conduct-of-ahmadiyya-canada/

    Nabi Lama
  3. Upaya untuk menutupi kebohongan:

    Ahmadis keep hacking and deleting shaikh sahib’s videos which further proves the point that ahmadiyya is not “love for all hatred for none” its other way around. Hatred for all those who raise questions or criticizes the cruel system of jamaat ahmadiyya.

    Source: http://ahmedi.org

    Nabi Lama
  4. Irenaeus Ahmad
  5. QS Al Isra-15
    Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah, maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan meng’azab sebelum Kami mengutus seorang rasul.

    Nabi Lama
  6. Quote walij:
    Alhamdulillah bertambah lagi setengah juta orang yang menghidmati Islam dalam naungan Jemaat Ahmadiyah (Qadian)

    Alhamdulillah ya Allah….

    Apakah ini suatu kebohongan………?

    Ini kebenaran

    jawab:
    Jawaban orang yang berIQ jongkok yang merasa senang dapat info dari da’i-da’i sesat ahmadiyah yang dirinya sendiri tidak tahu kebenaran info tersebut. Ya dai-dainya hanya ingin pengikutnya senang :mrgreen:

    apa maksud ayat dibawah ini “walij”:

    “Dan jika engkau mengikuti kebanyakan orang di bumi, mereka akan menyesatkan engkau dari jalan Allah.” (Al-An’am, 6:117)

    Kenapa anda tidak memilih mengikuti ahmadiyah? kenapa anda tidak mengikuti Salamullah atau LDII, dst berdasarkan ayat tsb?

    TO IRENAEUS AHMAD:
    Nih orang bisanya cuma ngasih link tapi kalau diajak debat nyalinya langsung ciut dan ngumpet :mrgreen:

    Friends
  7. RALAT

    Quote:
    Alhamdulillah bertambah lagi setengah juta orang yang menghidmati Islam dalam naungan Jemaat Ahmadiyah (Qadian)

    Alhamdulillah ya Allah….

    Apakah ini suatu kebohongan………?

    Ini kebenaran

    jawab:
    Jawaban orang yang berIQ jongkok yang merasa senang dapat info dari da’i-da’i sesat ahmadiyah yang dirinya sendiri tidak tahu kebenaran info tersebut. Ya dai-dainya hanya ingin pengikutnya senang :mrgreen:

    apa maksud ayat dibawah ini “walij”:

    “Dan jika engkau mengikuti kebanyakan orang di bumi, mereka akan menyesatkan engkau dari jalan Allah.” (Al-An’am, 6:117)

    Kenapa anda memilih mengikuti ahmadiyah? kenapa anda tidak mengikuti Salamullah atau LDII, dst berdasarkan ayat tsb?

    TO IRENAEUS AHMAD:
    Nih orang bisanya cuma ngasih link tapi kalau diajak debat nyalinya langsung ciut dan ngumpet :mrgreen:

    Friends
  8. Nubuatan tentang bencana yang merupakan Azab akan sempurna dan akan berjalan sangat cepat menuju kegenapannya…

    Mari hindari atau setidaknya menunda azab itu dengan sadar bahwa Allah itu nyata adanya dan mengimani utusannya…

    Karena Allah itu maha berkata-kata hingga waktu yang disukai-Nya…..

    wahai atheis…
    wahai animis…
    wahai dinamis…
    wahai para sadar yang melanggar (lebih keras)
    Mari sadar bahwa Allah itu ada dan segera mengimani utusannya yang telah dinubuatkan sebelumnya dimana langit dan bumi mengakuinya

    keputusan adalah pilihan hingga Allah menurunkan utusannya sebagai bukti Arrahman-Nya

    Semoga kita diberikan hidayah dalam proses kehidupan ini….Amin!!!

    Ahmad Walij
  9. Quote:
    utusannya…utusannya…

    Jawab:
    Silakan mengimani siapa aja yang jadi utusan buat Sodara. Buat kami, muslim, Muhammad adalah utusan terakhir.

    Quote:
    Semoga kita diberikan hidayah dalam proses kehidupan ini

    Jawab:
    Silakan membaca Al Quran dengan benar dengan tafsir yang benar. Pelan2 usahakan tanpa taklid kepada Imam Sodara dulu, trus bandingkan dengan yang Sodara percayai lewat Imam Sodara.

    Nabi Lama
  10. Alhamdulillah pembawa kabar gembira itu telah datang dan membawa kesempurnaan kebenaran yang telah dinubuahkan oleh Nabi suci Muhamad SAW

    Allah adalah Dzat yang maha hidup dan berkata-kata

    Betapa nikmatnya Islam itu yang hidup dan akan selalu hidup

    Betapa meruginya dongeng-dongeng sebelum tidur itu dijadikan santapan rohani yg suci bersih pada hakikatnya

    Betapa meruginya para pendusta dengan menyebut dirinya itu Nabi padahal Allah akan sesegera membinasakannya

    Pembawa kabar gembira itu nyata adanya dan hingga kini tak satupun gejala racun dunia menghinggapinya……Allah hu Akbar

    Saatnya kembali Kepada Tuhan yang Esa Allah SWT
    dengan segala cinta kasihnya…..Amin!!!

    Ahmad Walij
  11. Quote:
    Allah adalah Dzat yang maha hidup dan berkata-kata

    Jawab:
    ““Sesungguhnya akan ada tiga puluh orang pendusta di tengah umatku. Mereka semua mengaku nabi. Padahal, aku adalah penutup para nabi, tidak ada nabi sesudahku.”
    Takhrij

    Hadits ini diriwayatkan Abu Dawud (3710), At-Tirmidzi (2145), Ibnu Majah (3942), Ahmad (21361), Al-Baihaqi dalam Dala`il An-Nubuwwah (2901), Ibnu Wadhdhah dalam Al-Bida’ (249), Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (8509), Ibnu Hibban dalam Shahihnya (7361), dan Ath-Thabarani dalam Musnad Asy-Syamiyyin (2623); dari Tsauban bin Bujdud RA. At-Tirmidzi berkata, “Ini adalah hadits hasan shahih.” Al-Hakim berkata, “Hadits ini shahih menurut syarat Al-Bukhari dan Muslim, namun mereka berdua tidak mengeluarkannya.” Syaikh Al-Albani menshahihkan hadits ini dalam Tahqiq Misykat Al-Mashabih (5406), Shahih Sunan Abi Dawud (4252), Shahih Sunan At-Tirmidzi (2219), dan Shahih Al-Jami’ Ash-Shaghir (2654).

    Dengan matan sedikit berbeda, hadits tentang akan munculnya nabi palsu juga diriwayatkan oleh Al-Bukhari (3340), Muslim (7526), At-Tirmidzi (2144), Ahmad (6930), dan Ath-Thabarani dalam Al-Kabir (199); dari Abu Hurairah RA.

    Dalam ‘Aun Al-Ma’bud Syarh Sunan Abi Dawud, Imam Abu Ath-Thayyib Abadi menyebutkan sebuah atsar dari Ibnu Abi Hatim dari Abu Zumail; Ada seorang laki-laki bertanya kepada Ibnu Abbas RA, “Hai Ibnu Abbas, sesungguhnya Al-Mukhtar bin Abi Ubaid mengaku bahwa tadi malam dia mendapatkan wahyu.” Ibnu Abbas berkata, “Dia benar.” Abu Zumail yang saat itu berada di dekat Ibnu Abbas langsung tersentak. Dia bangun dan berkata, “Ibnu Abbas mengatakan Al-Mukhtar benar telah mendapatkan wahyu?”

    Kata Ibnu Abbas, “Sesungguhnya wahyu itu ada dua macam; wahyu dari Allah dan wahyu dari setan. Wahyu Allah diturunkan kepada Nabi-Nya Muhammad SAW. Sedangkan wahyu setan diturunkan kepada kawan-kawannya.” Lalu, Ibnu Abbas pun membaca ayat, “Sesungguhnya setan itu memberikan wahyu kepada kawan-kawannya untuk membantah kalian.” (QS. Al-An’am: 121)

    Pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan Al-Umawi, juga ada nabi palsu bernama Al-Harits bin Said Al-Kadzdzab. Dulunya, ia adalah seorang zuhud yang ahli ibadah. Namun sayang, ia tergelincir dari jalan Allah dan mengikuti jalan setan. Ia didatangi iblis dan diberi ‘wahyu.’ Ia bisa membuat keajaiban2 laksana mukjizat seorang nabi. Saat musim panas, ia datangkan buah-buahan yang hanya ada pada musim dingin. Dan ketika musim dingin, ia datangkan buah-buahan musim panas. Sehingga, banyak orang yang terpesona dan mengikuti kesesatannya.

    Al-Harits ditangkap oleh Khalifah Abdul Malik. Ia disuruh bertaubat dan diberi kesempatan untuk bertaubat. Sejumlah ulama didatangkan untuk menyadarkannya. Tapi ia enggan. Ia tetap dalam kesesatannya. Akhirnya, Abdul Malik pun menjatuhkan hukuman mati padanya. Al-Ala` bin Ziyad berkata, “Aku tidak iri sedikit pun pada kekuasaan Abdul Malik. Tapi aku iri dengan vonis matinya terhadap Al-Harits. Sebab, Rasulullah SAW bersabda, ‘Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum muncul tiga puluh orang dajjal pendusta yang semuanya mengaku nabi. Oleh karena itu, barangsiapa yang mengaku nabi, maka bunuhlah ia. Dan barangsiapa yang membunuh salah seorang dari mereka, maka ia akan masuk surga’.” (HR. Ibnu Asakir)

    Nabi Lama
  12. Carilah, galilah sesuatu hal langsung dari sumbernya……Insya Allah akan jelas, terperinci dan pasti

    Janganlah mencari sesuatu dengan diraba-raba dan berselimut ketidak sabaran dan amarah yang menjerumuskan

    Salah satu gejala kemunduran Islam adalah ketika Al-Qur’an dengan tidak sadar ditinggalkan dan lebih mengutamakan pendukungnya yang belum tentu sesuai

    Bercengkramalah dengan nyata dengan tidak meraba dan menjadi Jin yang payah

    Semoga Allah memberikan hakikat keselamatan kepada kita…….Amin!!!

    Ahmad Walij
  13. Quote:
    Carilah, galilah sesuatu hal langsung dari sumbernya

    Jawab:
    Betul, Islam yang diturunkan oleh Nabi Muhammad SAW, sumbernya para ulama Islam.
    Ahmadiyah, dibawa oleh Mirza Ghulam Ahmad, sumbernya ulama Ahmadiyah.

    Nabi Lama
  14. Baca lagi….

    Bt Ahmadi,

    “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha Pengampun.” (Fathir: 28)

    “Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Sungguh para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu maka barangsiapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR. At Tirmidzi, dishahihkan Al Imam Al Albani)

    “Jika engkau bisa, jadilah seorang ulama. Jika engkau tidak mampu, maka jadilah penuntut ilmu. Bila engkau tidak bisa menjadi seorang penuntut ilmu, maka cintailah mereka. Dan jika kau tidak mencintai mereka, janganlah engkau benci mereka.” (Umar bin Abdul Aziz)

    Hanyalah kepada Allah kita memohon taufik-Nya.

    Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam beserta keluarga dan para shahabatnya.

    Wassalam,

    Nabi Lama
  15. Al-Qur’an adalah nyata kebenarannya dan merupakan sumber dari segala sumber kitab tertulis…

    Al-Qur’an adalah nyata kebenarannya dan merupakan sumber dari segala sember kitab tertulis…

    Al-Qur’an adalah nyata kebenarannya dan merupakan sumber dari segala sumber kitab tertulis…

    Didalamnya terdapat hamparan kata yang luas, indah dan bermakna dalam bagi kehidupan alam jagad raya ini…

    Bersumberlah pada kandungan Al-Qur’anul karim itu, dengan tidak terbuai syair-syair penuh kebencian para penyair kuno itu, yang mana menyebut dirinya baik beralaskan ketidak jujuran yang tak disadari…

    Berhubunganlah dengan sesama manusia dalam hal yang baik-baik…

    Berhubunganlah dengan Allah selalu dan ketika hubungan dengan manusia itu tak bermakna kebenaran…

    Karena Allah adalah Maha hidup dan berkata-kata dan Islam adalah Agama hidup dimana pembawa kebenaran itu adalah Nabi Besar Muhammad SAW dari kalangan Bani Ismail bukan dari kalangan Bani Israil yang diharapkan kedatangannya untuk Umat yang besar ini…

    Salawat serta penuh kecintaan ku tujukan kepada Nabi yang besar itu Muhammad SAW…

    Semoga Allah memberikan hidayah dan kekuatan hati pada kita semua…Amin!!!

    Ahmad Walij
  16. Belajarlah dari kedua belah pihak…
    Saya sudah baca sejumlah tulisan Ahmadiyah baik dari orang yang masih aktif atau pun yang mantan.
    Juga tulisan Ulama2 Islam yang membahas Ahmadiyah.

    Kesimpulan saya, Ahmadiyah versi sekarang lain dengan versi yang lama, banyak modifikasi. Tidak salah kalau para Ulama Islam juga menyandarkan pada pemahaman Ahmadiyah pada tulisan2 asli Ahmadiyah terdahulu.
    Yang Sodara sendiri mungkin belum pernah melihat tulisan2 itu secara langsung.

    Mohon supaya dipelajari lagi secara mendalam, yang menjadi kepercayaan Sodara itu.

    Mengutip pernyataan Sodara:
    Semoga Allah memberikan hidayah dan kekuatan hati pada kita semua…Amin!!!

    Wassalam,

    Nabi Lama
  17. Silakan baca:

    “On a day of Qurban (78)two bearded Muslims wearing turbans and long robes bought a cow to
    kill as a sacrifice. As they were passing a Hindu quarter on their way home, a Hindu stopped them to ask them what they were going to do with the cow. When they said they were going to kill it as a sacrifice, the Hindu began to shout, “Hey, people! Help! These men are going to sacrifice our god.” And the two Muslims also shouted, “O Muslims! Help! These men are going to seize our sacrifice.” Hindus and Muslims gathered around the place and began to fight by using sticks and knives. Hundreds of Muslims were killed. Later, however, the two people who had been taking the cow through the Hindu quarter were seen disappearing into the British embassy. This comes to mean that this event was provoked by the British. The correspondent who relates this event adds, “We know how you spoiled Muslims’ day of Qurban.” With trick of
    this sort and innumerable other types of cruelty they tried to destroy Muslims.
    Later on, when they saw that the Hindus were gradually rising against them, they began, by 1287 [A..D. 1870], to support the Muslims against the Hindus.
    There appeared strange people who bore Muslim names yet who were hostile against the Ahl assunnat, said that it was not fard to make Jihad with the sword, said ‘halal’ about what Islam has prescribed to be haram, and attempted to change Islam’s principles of belief. Sir Sayyid Ahmad, Ghulam Ahmad Qadiyani, Abdullah Ghaznawi, Ismail-i-Dahlawi, Nazir Husain Dahlawi, Siddiq Hasan Khan Pehupali, Rashid Ahmad Kenkuhi, Wahid uz-zaman Haydar Abadi, Ashraf Ali Tahanawi, and Muhammad Ishaq, who was Shah Abd-ul-aziz’s grandson, were only a few of these people. Supporting these people, the British caused the appearance of more new sects.
    They strove to make Muslims follow these sects.”

    Sumber: Confession of A British Spy and
    British Enmity Against Islam
    http://www.hizmetbooks.org

    Nabi Lama
  18. Tali yang panjang itu akan selalu terpelihara untuk kegunaannya, bahkan akan semakin panjang hakikat dibutuhkannya

    Tak terhingga tali itu sebutannya, tapi hanya satu yang hakiki kebenarannya

    Tidak seperti tali-tali yang lainnya milik para tetangga itu, dimana nafsu dunia mempengaruhinya hingga putus tak terhingga jumlahnya

    Itulah hakikat dari kebenaran itu, dia akan selalu terikat induk dengan Maha-Nya yang Maha hidup dan berkata-kata

    Allah hu Akkbar
    Allah hu Akbar
    Allah hu Akbar

    Subhanallahu…Maha Suci Allah

    Semoga Allah membuka relung kebenaran dalam hati kita yang terdalam…Amin!!!

    Ahmad Walij
  19. Tergantung penterjemahannya lah ya?
    Tali yang dimaksud adalah tali tauhid dari agama2 samawi.
    Ujung dari tali itu ada di tangan Nabi Muhammad SAW, seperti pada hadist2 Beliau.
    Ulama2 yang mukhlisin adalah ulama2 yang disebutkan sebagai pewaris Nabi SAW.

    Entah, kalo talinya MGA dapet dari mana ya? Dikasih ama Inggris kali…
    Kok jadi banyak yang menyalahi hadist2 Nabi SAW?

    So, buka dong kaca mata kudanya….

    Wassalam,

    Nabi Lama
  20. Terkadang perasaan dan perkataan selalu tak disadari

    Maka dari itu renungkan kembali

    Kenyataan yang ada adalah konsekuensi kehidupan

    Dalam rangkaian sebuah kalimat persoalan,maka jika engkau memilih “A”, adalah mutlak keinginan hatimu, dan jika aku memilih “B”, maka itu mutlak keinginan hatiku

    “A” adalah baik menurutmu dan “B” adalah baik menurutku

    Hak ku mengajak engkau memilih “B” dan hak mu jika engkau mengajak memilih “A”

    Namun tidak ada pemaksaan dari sudut manapun perkara mengajak tersebut

    Maka berlembut-lembutlah engkau dalam memilah dan memilih…..

    Semoga Allah selalu menganugerahkan santun di hati kita semua…Amin

    Ahmad Walij
  21. Doa Iftitah Sholat Malam Dan Penegakkan hukum Allah

    Friday, October 9, 2009 at 2:25pm
    oleh Ihsan Tandjung

    Dalam sebuah hadits shohih riwayat Imam Muslim terdapat sebuah tanya jawab antara seorang sahabat bernama Abu Salamah ibnu Abdurrahman bin Auf radhiyallahu ’anhu dengan istri Nabi Ummul Mu’minin Aisyah radhiyallahu ’anha. Sahabat ini menanyakan soal bacaan doa yang biasa Nabi shollallahu ’alaih wa sallam ucapkan bila membuka sholat malam alias sholat tahajjud. Artinya beliau ingin tahu doa iftitah Nabi shollallahu ’alaih wa sallam ketika mengawali sholat malam. Maka Aisyah radhiyallahu ’anha menjelaskan dengan lengkap. Ternyata jika kita renungkan isinya maka tampak betapa banyak pelajaran dan mutiara hikmah yang bisa kita petik darinya. Adapun lengkap haditsnya adalah sebagai berikut:

    Berkata Abu Salamah ibnu Abdurrahman bin Auf: “Aku bertanya kepada Ummul Mu’minin Aisyah: Dengan doa apakah Nabi shollallahu ’alaih wa sallam membuka sholatnya bila ia bangun malam?” Aisyah menjawab: “Bila Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bangun malam beliau membuka sholatnya dengan: Allahumma Rabba Jibriila wa Mikaaiila wa Iraafiila Faathiros-samawaati wal ardhi ‘aalimal-ghaibi wasy-syahaadati anta tahkumu baina ‘ibaadika fiima kaanuu fiihi yakhtalifuuna ihdinii limakhtulifa fiihi minal-haqqi bi-idznika innaka tahdii man tasyaa-u ilaa shiraatim-mustaqiim (“Ya Allah, Rabb Jibril, Mikail dan Israfil. Wahai Pencipta langit dan bumi. Wahai Rabb yang mengetahui hal-hal yang ghaib dan nyata. Engkau yang menghukumi (memutuskan) di antara hamba-hambaMu dalam perkara yang mereka perselisihkan. Tunjukkanlah aku, dengan seizinMu, pada kebenaran dalam perkara yang mereka perselisihkan. Sesungguhnya Engkau menunjukkan jalan yang lurus bagi orang-orang yang Engkau kehendaki.”) (HR Muslim 1289)

    Pertama, doa ini diawali dengan menyeru Allah dengan beberapa atribut muliaNya. Mula-mula si hamba menyebut Allah sebagai Rabb dari tiga malaikat mulia yang masing-masing mempunyai tugas-tugas tertentu yang luar biasa. Yaitu malaikat Jibril yang merupakan panglima alias pimpinan segenap malaikat lainnya. Di samping itu malaikat Jibril juga bertugas mengantarkan wahyu kepada para Rasul Allah. Subhaanallah…! Jadi, kita seolah diingatkan bahwa Allah yang kita seru di tengah malam itu ialah Rabb dari malaikat yang telah mengantarkan wahyu Kitabullah Zabur kepada Nabiyullah Daud ’alihis-salaam, Kitabullah Taurat kepada Nabiyullah Musa ’alihis-salaam, Kitabullah Injil kepada Nabiyullah Isa ’alihis-salaam serta Kitabullah Al-Quran Al-Karim kepada Nabi kita Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam.

    ?????????? ????? ???????????? ????????????? ??????????????
    “Ya Allah, Rabb Jibril, Mikail dan Israfll…”

    Kemudian kita menyeru Allah yang merupakan Rabb malaikat Mikail, yaitu malaikat yang bertugas mengantarkan rizki setiap makhluk ciptaan Allah. Setiap manusia memperoleh rizki, maka malaikat inilah yang bertugas mengantarkan dan memastikan ia sampai kepada manusia tersebut. Bahkan hingga rizki segenap hewan dan tumbuh-tumbuhan…. Semua memperoleh rizkinya berkat izin Allah semata via kurir istimewa malaikat Mikail ini. Subhaanallah…! Jadi, melalui potongan doa ini kita seolah diingatkan bahwa Allah yang kita jadikan tempat mengeluh di tengah malam itu ialah Rabb Pemberi Rizki yang Maha Murah dan bahwa Allah mempunyai malaikat yang bertugas sebagai aparat penyalur rizki yang tidak pernah sesaatpun lalai ataupun malas menjalankan tugasnya…!

    Selanjutnya kita memanggil Allah yang merupakan Rabb dari malaikat Israfil, yaitu malaikat yang bertugas meniup sangkakala pada saatnya sebanyak dua kali. Tiupan pertama pertanda dimulainya peristiwa dahsyat hari Kiamat. Selanjutnya begitu Kiamat tegak maka tidak ada satupun makhluk yang akan dibiarkan Allah masih bernyawa selain malaikat Maut pancabut nyawa. Hingga Allah akan mencabut nyawa malaikat Maut itu dengan tanganNya sendiri. Wallahu’a’lam. Selanjutanya malaikat Israfil akan meniup sangkakala kedua kalinya sebagai pertanda dihidupkan dan dibangkitakannya kembali segenap makhluk dari kuburnya.

    ???????? ??? ???????? ???????? ???? ??? ????????????? ?????? ??? ?????????
    ?????? ???? ????? ??????? ????? ?????? ????? ??????? ??????? ???? ??????? ???????????
    ”Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).” (QS Az-Zumar ayat 68)

    Jadi, melalui potongan doa ini kita diingatkan akan Allah sebagai Yang Maha Tahu dan Maha Kuasa menetapkan bila akan terjadinya peristiwa dahsyat hari Kiamat. Hari dimana manusia tidak akan sanggup membayangkannya. Hari dimana Allah akan hancurkan segenap alam semesta yang diciptakan dengan tanganNya sendiri atas Kehendaknya sendiri. Kemudian Allah izinkan malaikat Israfil untuk meniup sangkakala sebagai pertanda diawalinya peristiwa dahsyat tersebut. Untuk selanjutnya meniup sangkakala sekali lagi pertanda tegaknya hari berbangkit dimana setiap manusia akan berdiri satu per satu menunggu giliran dirinya diperiksa dan diadili oleh Allah Yang Maha Perkasa, Maha Adil lagi Maha Bijaksana.

    Kedua, selanjutnya kita menyeru Allah dalam kaitan sebagai Pencipta langit dan bumi. Artinya, melalui potongan doa ini kita diingatkan betapa kecil dan tidak berdayanya diri ini di hadapan Allah Yang Maha Agung yang telah menciptakan segenap lapisan langit dan bumi beserta segenap isinya. Subhaanallah…! Hal ini diharapkan akan menumbuhkan rasa tunduk dan berserah diri dalam hati menghadapi Allah Dzat yang Maha Kuasa satu-satunya fihak tempat kita menghamba, mengabdi, bergantung dan memohon pertolongan.

    ??????? ????????????? ???????????
    .” Wahai Pencipta langit dan bumi.”

    Ketiga, kemudian kita menyeru Allah Yang Maha Tahu perkara ghaib maupun nyata dalam kehidupan ini. Artinya, potongan doa ini menumbuhkan dalam diri bahwa fihak yang kita seru di tengah malam adalah Rabb Yang tidak saja mengetahui segenap perkara yang tampak dan bisa diindera, melainkan juga mengetahui segenap perkara tidak tampak bahkan di luar jangkauan panca indera manusia. Allah ialah Dzat Yang Maha Tahu apa yang sudah, sedang dan akan terjadi dengan segenap rincian kejadiannya. Allah ialah Dzat Yang Maha Tahu segenap perkara baik dalam dimensi yang terjangkau oleh fikiran manusia maupun tidak. Allah ialah Dzat Yang Maha Tahu segenap peristiwa yang dialami makhluk kasar manusia maupun makhluk halus, baik jin maupun malaikat. MasyaAllah…!

    ??????? ????????? ??????????????
    ”Wahai Rabb yang mengetahui hal-hal yang ghaib dan nyata.”

    Keempat, kemudian kita bersaksi bahwa Allah merupakan Hakim yang Maha Bijaksana, Maha Adil lagi Maha Baik. Allah memutuskan dengan keputusan terbaik dalam berbagai perkara yang diperselisihkan oleh hamba-hambaNya. Dan kita kaitkan dengan realitas dunia dimana kita saksikan dewasa ini begitu banyak perbedaan pendapat dan perselisihan antara manusia. Baik itu dalam urusan pribadi, perdagangan, politik, sosial, budaya, seni, pendidikan, hukum, militer, antar negara dan lain-lain. Melalui potongan doa ini, kita diingatkan bahwa sebaik-baiknya penyelesaian menghadapi segala perbedaan pendapat dan perselisihan antar sesama manusia ialah dengan mengembalikannya kepada Allah, Wahyu Allah, Kitabullah dan hukum Allah.

    ?????? ???????? ?????? ????????? ?????? ??????? ????? ?????????????
    ”Engkau yang menghukumi (memutuskan) di antara hamba-hambaMu dalam perkara yang mereka perselisihkan.”

    Pada hakikatnya kekacauan yang timbul dewasa ini merupakan konsekuensi logis dari kesombongan manusia yang menyangka bisa menghasilkan kebijakan yang adil bagi segenap manusia padahal mereka menyelesaikannya dengan fikiran dan hukum bikinan manusia. Mereka enggan untuk mengembalikan segenap urusan hidup dan perbedaan pendapat kepada Allah Yang Maha Adil lagi Maha Bijaksana. Sampai kapan manusia akan terus berlaku sombong dengan meninggalkan hukum berdasarkan petunjuk dan wahyu Allah Subhaanahu Wa Ta’aala? Sampai kapan manusia akhirnya akan menyadari bahwa segenap fikiran mereka disatupadukan tidak akan pernah bisa menghasilkan hukum yang adil-bijaksana bagi manusia lainnya? Hanya dengan mengakui bahwa Allah-lah satu-satunya fihak Yang Maha Adil dan Maha Bijaksana ummat manusia akan menjalani kehidupan yang penuh keadilan hakiki di dunia yang fana ini. Wallahua’lam…!

    Kelima, lalu barulah kita mengajukan permohonan dengan rendah diri dan rendah hati di hadapan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Suci. Kita nyatakan ketergantungan kita akan petunjukNya untuk memberikan keputusan yang benar di tengah perselisihan pendapat yang merebak di antara umat manusia. Dan kita tegaskan bahwa hanya Allah-lah satu-satunya fihak yang menunjuki manusia ke jalan yang lurus. Tidak ada manuisa manapun, sebesar apapun kekuasaan dan pengaruhnya di muka bumi ini, yang dapat mengantarkan dan menunjuki manusia lain ke jalan yang lurus dan terjamin mengantarkan kita ke surga tempat kebahagiaan sejati dan abadi.

    ???????? ????? ????????? ????? ???? ???????? ?????????? ??????? ??????? ???? ??????? ????? ??????? ???????????
    ”Tunjukkanlah aku, dengan seizinMu, pada kebenaran dalam perkara yang mereka perselisihkan. Sesungguhnya Engkau menunjukkan jalan yang lurus bagi orang-orang yang Engkau kehendaki.”

    Lalu dengan tetap menyerahkan keputusan akhir kepada Allah, kita nyatakan dengan jujur bahwa pada akhirnya Allah saja yang berhak menentukan siapa di antara hamba-hambanya yang berhak mendapat petunjukNya. Namun tentunya kita berharap kepada Allah bahwa diri kita termasuk mereka yang dipilihNya untuk memperoleh petunjukNya di tengah kesemrawutan perselisihan di antara umat manusia.

    Oleh karenanya, sebagai bukti bahwa doa yang kita baca bukan sekedar pemanis di bibir sekedar untuk ”menyenangkan” Allah belaka, maka dalam realitas selanjutnya kita berusaha sekuat tenaga merujuk kepada ketentuan-ketentuan Allah melalui kitabNya, Al-Qur’an dan tuntunan RasulNya, hadits-hadits shohih dari Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam dalam menyelesaikan berbagai urusan hidup di dunia. Sebab kita sangat khawatir bahwa jika segenap masalah –baik kecil apalagi besar- tidak kita selesaikan berdasarkan apa yang Allah telah wahyukan, maka ancaman Allah sangat kita takuti. Kita sangat khawatir bahwa sikap meninggalkan hukumNya adalah sikap dusta dalam mengakui Allah sebagai Hakim yang Maha Bijaksana, Maha Adil lagi Maha Baik.

    ?????? ???? ???????? ????? ???????? ??????? ??????????? ???? ?????????????
    ”Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.” (QS Al-Maidah ayat 44)

    ?????? ???? ???????? ????? ???????? ??????? ??????????? ???? ?????????????
    ”Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.” (QS Al-Maidah ayat 45)

    ?????? ???? ???????? ????? ???????? ??????? ??????????? ???? ?????????????
    ”Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.” (QS Al-Maidah ayat 47)

    Ketiga ayat di atas merupakan ancaman bagi setiap orang yang tidak menjalankan penyelesaian perkara dengan kembali kepada Hukum Allah. Bayangkan, ancamannya sampai tiga macam label yang mengerikan..! Manusia yang memutuskan perkara tidak menurut apa yang diturunkan Allah, berarti ia dipandang Allah sebagai kafir, zalim dan fasik…! Lalu dalam ayat lainnya bahkan dengan tegas Allah hanya menawarkan dua pilihan bagi suatu masyarakat dalam kaitan dengan urusan hukum. Atau masyarakat itu mengembalikannya kepada hukum Allah dan bila tidak mau, maka masyarakat itu dipandang Allah sebagai masyarakat yang memilih hukum Jahiliyah.

    ?????????? ??????????????? ????????? ?????? ???????? ???? ??????? ??????? ???????? ??????????
    ”Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” (QS Al-Maidah ayat 50)

    Ya Allah, tunjukkanlah pada kami bahwa yang benar itu memang benar adanya dan berilah kami kekuatan untuk mematuhinya. Dan tunjukkanlah kepada kami bahwa yang batil itu memang batil dan berilah kami kekuatan untuk meninggalkannya. Amin ya Rabb.

    Sumber http://www.eramuslim.com

    Nabi Lama
  22. Kebenaran itu telah nyata, nyata, nyata adanya…

    Hingga hakikat ragawi dan rohani pun senantiasa ingin selalu selaras searah…

    Hingga cerita lama meracuninya…

    Sungguh Azab Allah itu telah sempurna adanya menuju Azab yang luar biasa kemudian…

    Mari kita hambat setidaknya atau meniadakannya sama sekali dengan jalan yang Allah cintai…kasih, santun, jernih hati dan pikiran…

    Hak itu memang nyata adanya hingga Allah menindak lanjutinya sebagai kasih sayang-Nya…

    Namun jangan sekali-kali kau sombong akan keangkuhanmu itu…

    Subhanallahu…Maha suci Allah

    Wassalam

    Ahmad Walij

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *