Kebutuhan akan kendaraan bermotor terus mendera semenjak saya pindah ke Bukit Asri. Jauhnya lokasi rumah dari jalan raya yang dilalui kendaraan umum adalah alasan utamanya. Serta kerepotan yang kerap dialami saat melakukan belanja bulanan keperluan sehari-hari.
Setelah menimbang kemampuan serta kebutuhan keluarga, akhirnya saya dan istri memutuskan untuk kembali membeli sepeda motor matik. Kali ini pilihan jauh lebih banyak dibandingkan tahun lalu, ada Honda dengan Vario serta Suzuki dengan Spin… taklupa dengan Yamaha dengan jago lama-nya: Mio dan Nouvo. Saya sempat melihat brosur Honda Vario yang beredar serta mempelajari spesifikasi-nya. Sementara itu saya sama sekali tidak memperoleh informasi yang berarti tentang Suzuki Spin.

Vario
Honda Vario
Pada Honda Vario, saya sangat terbentur dengan harga yang lebih mahal 2 juta dibandingkan Mio. Sebagai informasi, kabar yang beredar mengatakan bahwa versi Vario termurah dibanderol seharga Rp 12.5jt dan versi velg cast wheel-nya dibanderol Rp 13.5jt. Sebagai perbandingan Mio termurah dilepas dengan harga Rp 10.5jt dan versi cast wheel-nya seharga Rp 11.5jt. Vario sendiri baru akan resmi diluncurkan pada bulan september 2006, namun para penggila Honda sudah dapat melakukan indent sejak bulan agustus 2006.
Untuk striping dan tampilan, Vario memang tampak-nya lebih bagus daripada Mio. Namun itu adalah penampakan di brosur. Entah bila aslinya nanti.. bisa lebih lebih atau malah ternyata jauh di bawah harapan.

Mio AIS: Depan Samping
Yamaha Mio AIS
Dengan pertimbangan harga dan ketersediaan, akhirnya saya dan istri sepakat untuk kembali mengambil Yamaha Mio. Dan beruntunglah kami karena kami melakukan pembeliaan tidak lama setelah Yamaha meluncurkan Mio Sporty Edisi 2006 atau yang lebih saya sebut sebagai Mio AIS. Setidaknya kami sudah mengetahui kenyamanan dari Yamaha Mio berkat si Chuuning. Dan kedatangannya pun terbilang cepat… hanya berselang tiga hari setelah uang muka kami berikan.

Brand Image
Ini adalah nilai kepopuleran dari Mio. Yamaha sukses dalam hal melakukan brand image bagi Mio. Terutama sekali bagi anak-anak kecil. Mereka langsung dapat mengenali Mio karena karakteristiknya yang khas dan berbeda dari motor bebek lainnya. Bisa saja nanti Vario atau Spin tetap dipanggil Mio oleh mereka.
Saat mengeluarkan Mio AIS dari rumah di Bukit Asri, dua orang anak kecil melihat dengan penasaran Mio AIS kami. Dan salah seorang kemudian berujar… “Pelek Mio-nya ajib euy”. (Ajib adalah bahasa sunda untuk mengungkapkan kekaguman akan sesuatu, red.)
Dahulu ketika saya mengendarai Chuuning melewati sebuah perumahaan, sempat terdengar sayup-sayup beberapa anak berkata… “Itu Mio euy”

Warna
Mio AIS muncul dengan lebih banyak warna. Ada merah, biru, hitam, putih dan perak. Pada awalnya saya tertarik dengan warna putih. Namun ternyata putih sangat jarang dan kemungkinan baru dapat diperoleh awal september… sama saja dengan menunggu Vario dong. Akhirnya istri memutuskan untuk mengambil warna merah… namun ternyata tidak sekedar merah karena merahnya adalah merah marun metalik. Ditambah dengan striping bentuk api-nya membuat Mio AIS ini semakin keren. Serta pergantian warna cast wheel dari putih ke hitam membuat perpaduan warnanya semakin menarik.

Mio AIS: Belakang Samping
Foot Step
Selain fitur AIS yang pernah saya bahas di blog sebelumnya, Mio AIS juga menambah foot step untuk kenyamanan pembonceng di belakang. Namun istri saya kurang menyukai-nya.. kurang nyaman katanya, sehingga foot step ini jarang dia gunakan. Namun Bro Wisnu Agung dari YMML memperkirakan foot step akan sangat penting bila digunakan untuk perjalanan jarak jauh. Beliau sepertinya pernah membawa penumpang untuk melakukan perjalanan jauh dan menerima keluhan dari si penumpang tersebut. Terlepas dari itu, beberapa orang yang pernah saya berikan tumpangan tampaknya lebih menyukai keberadaan foot step tersebut. Kembali… ini adalah preferensi individu.

Mesin
Walaupun tidak ada perubahan berarti di dapur pacu Mio, hanya tambahan kesesuaian dengan standardisasi EURO2, namun saya merasakan bahwa Mio AIS ini lebih responsif dibandingkan dengan Mio terdahulu saya. Memanaskan motor di pagi hari bukanlah masalah lagi. Choke hanya saya gunakan sekali… yaitu saat dinyalakan pertama kali setelah menerimanya dari dealer. Sungguh enak menggendarainya.

Lampu Sorot
Entah hanya perasaan, namun sepertinya lampu sorot Mio AIS ini lebih terang daripada Mio sebelumnya bahkan dibandingkan motor bebek lainnya. Sekali waktu saya pulang malam dan di depan saya ada motor bebek lain, terlihat bahwa lampu yang dihasilkan motor tersebut tertutup oleh lampu yang dihasilkan Mio AIS. Apa mungkin karena masih baru ya? 😀

Tombol Lampu Sein
Saat menggunakan-nya langsung terasa sekali perbedaannya. Tombol sein di Mio AIS ini lebih luwes. Lebih nyaman. Tidak terasa tahanan yang terlalu berarti. Saya yakin wanita (yang menjadi target utama Mio) yang menggunakan Mio AIS ini akan sangat menghargainya. Menyalakan lampu sein kan bukan untuk mengajak berantem.

Kelebihan Lain
Ada sebuah kelebihan yang mungkin sebenarnya ada semenjak mio lama namun tidak saya sadari. Foot Place ternyata memiliki lubang yang terletak di bawah posisi sekrup-nya. Lubang ini sangat berguna untuk membuang air yang menggenang di Foot Place. Hal ini saya sadari saat mencuci Mio AIS… air yang menggenangi daerah sekrup semakin lama semakin berkurang. Saat saya lihat di bawahnya barulah terlihat adanya lubang tersebut. Bravo Yamaha atas idenya… atau ide siapapun yang diterapkan di Foot Place ini.

Kelemahan yang saya alami
Sayangnya keresponsifan dapur pacu Mio ini terhalangi oleh terlalu menempelnya rem cakram depan, sehingga kadangkala terasa seperti terhambat dan seolah-olah ada pengereman.
Dan saat pengiriman awal dari dealer, ternyata poros roda depan kurang dilumasi sehingga menimbulkan bunyi berdecit yang sangat mengganggu. Namun setelah dilumasi oli bunyi berdecit tersebut berkurang.
Saya berniat akan komplain hal ini saat ke bengkel Yamaha pertama kali nanti.

Kesimpulan
Puas. Sangat puas bahkan. Beberapa kelemahan yang saya alami merupakan murni kesalahan dalam perakitan, dan saya yakin dapat diatasi oleh para montir Yamaha nantinya.

15 Comments

  1. numpang baca euy…
    mio nya sama betul sama mio saya.

    saya sangat tertarik dengan artikel ini ;
    “Terutama sekali bagi anak-anak kecil. Mereka langsung dapat mengenali Mio karena karakteristiknya yang khas dan berbeda dari motor bebek lainnya. Bisa saja nanti Vario atau Spin tetap dipanggil Mio oleh mereka”

    btw, ini ada link buat modif2 mio, mungkin berguna :
    http://gallery.x-16.net/Mio/index.php
    http://x-16.net/?L=products.list&cat=25

    barvo mio !!

    ingat 4M = Mio Merah Marun Metalik

  2. wah udah beli mio nya lagi kang :), nanti saya kalau udah habis garansi mau saya jual terus beli lagi mio baru deh, tapi terpikir juga nih ke vario hmmmm, makanya lagi cari artikel nih buat ngebandinginnya yang lebih detail

    Yusuf Sulaiman
  3. Om, bandingin matic nya kok gak dimasukin nouvo z sih? bukannya kalo mo pegi2 ma keluarga lebih lega pake nouvo? mio kan sempit banget buat boncengan… he.he..he..

    pengen tau aja sih alesannya..

    sAmri
  4. halow
    nama Krishna
    saya juga punya Mio sporty warna item
    ternyata soal rem depan yang kayak nempel saya alami juga
    kayaknya sih emang bawaan pabriknya begitu ya
    pengguna mio yang lain gimana?
    kalo soal suara berdecit sih saya gak ada masalah

    dulu saya juga berpikir buat beli Vario tapi ya sama terbentur di harga
    toh saya puas dengan Mio
    kecil, lincah, bisa nyantai, bisa ngebut, tarikannya oke banget
    punya saya 1 liter bisa buat 40km, lumayan n_n

    Krishna
  5. naik sepeda othel…otre , naik motor …lama sekali gak pernah nyentuh…4 th lah….( punya baby nehhh 2 x he he he) eh…disaat begini…nih, tuntutan kerja memaksa harus bisa mobile sendiri…., eh tahu tahu suami tercinta hadiahin mio…..yach pas lah…ngak perlu repot repot belajar lagi he he

    inoenk
  6. Ku lagi pertimbangin banget buat beli mio…
    Terus liat2 testi yang udah make
    Pengen yang warna perak or item..
    Btw, bensinnya boros ngga sih?? Aku soalnya seneng banget touring..

    eka
  7. coba test drive dgn vario dl sblm beli mio/spin.. gak rugi byr vario lh mhl dikit. lebih respon, stabil, dan hemat. dibawa cewek ok, dinaikin cowok cocok. gak spt yg lain cm pas buat cewek.

    tanto
  8. Thank goodness

    this particular Informative post will be interesting and well-defined. Others I’ve read created me really feel such as I required the level to decipher them. Thank you.
    😉

    Jen

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *